Warga Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kawasan Kemang. Terletak di bilangan Jakarta Selatan, siang hari kawasan ini identik dengan kemacetan, padat, ruas jalan yang berkelok, jalanan sempit dan area parkir yang overload. Tapi akan berbeda ketika malam hari tiba, suasana berubah menjadi kawasan “kongkow” yang asik untuk kaum urban.

Setiap hari usai jam kantor, mereka terlihat memadati sepanjang jalan Kemang. Para ekspatriat, remaja dan eksekutif muda...

Warga Jakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kawasan Kemang. Terletak di bilangan Jakarta Selatan, siang hari kawasan ini identik dengan kemacetan, padat, ruas jalan yang berkelok, jalanan sempit dan area parkir yang overload. Tapi akan berbeda ketika malam hari tiba, suasana berubah menjadi kawasan “kongkow” yang asik untuk kaum urban.

Setiap hari usai jam kantor, mereka terlihat memadati sepanjang jalan Kemang. Para ekspatriat, remaja dan eksekutif muda yang sudah menggulung kemeja panjangnya banyak kita jumpai di sana. Selain untuk “nongkrong”, mereka juga sering berburu kuliner. Ya, Kemang memang terkenal sebagai kawasan yang banyak terdapat restoran dengan menu yang beragam. Dari deretan restoran yang berjajar di sepanjang jalan Kemang itu, ada sebuah tempat makan yang layak untuk dikunjungi yaitu Kemang Food Festival atau yang biasa disingkat KFF. Tempat ini merupakan sebuah lokasi kuliner yang memiliki konsep mirip dengan food court seperti yang ada di pusat perbelanjaan, yakni terdapat banyak gerai-gerai yang menyajikan menu makanan berbeda-beda dan tempat duduk yang berada di tengah-tengahnya. Namun KFF memiliki konsep yang jauh berbeda dengan itu. KFF didesain dengan konsep yang lebih asri, mirip seperti sebuah teras rumah. Lantainya terbuat dari batu, meja dan kursi dari kayu, beratapkan langit gelap ketika malam, banyak pepohonan disudut-sudut ruangan dan adanya gemericik air pancuran. Menyenangkan ya!

Paling enak jika berkunjung ke KFF bersama teman, sahabat ataupun keluarga. Kursi dan meja yang ada di tempat ini didesain memang untuk pengunjung yang datang “rombongan”, untuk itu ukurannya sangat besar mencapai 6-8 orang per meja. Akhir pekan adalah saat dimana tempat ini sangat padat pengunjung. Jarang ada kursi yang kosong. Untuk itu, jika ingin bertandang ke sini ada baiknya datang lebih awal. KFF buka mulai pukul 17:00 WIB. Sedangkan jam padat pengunjung mulai pukul 20:00 – 02:00 WIB. Dan jangan heran, jika Anda sudah duduk langsung dihampiri oleh banyak pelayan restoran yang membawa daftar menu makanan andalannya. Siap-siap, Anda akan dibuat bingung memilih menu.

Soal menu makanan disini terbilang komplit alis lengkap. Mulai dari masakan asli Indonesia sampai luar negeri. Misalnya, Dim Sum Festival yang terlihat sangat mendominasi dengan warnanya yang merah menyala memiliki menu makanan hakao, somay udang kucai, ceker ayam, lumpia seafood, bubur ayam pitan, jamur hitam dan bakmi goreng thailand. Kemudian ada lagi menu Roti Bakar Edy yang sudah terkenal di kawasan Blok M dengan menu andalan standarnya roti bakar cokelat, keju, kornet, nanas, telur, stroberi, srikaya dan kacang. Sedangkan menu roti bakar istimewa ada roti bakar isi junet alias keju dan kornet, roti bakar kaco atau selai kacang dan cokelat, roti bakar coke yang isinya cokelat dan keju. Ada lagi restoran Mi Item yang menawarkan menu mie yang warnanya benar-benar hitam. Tapi jangan khawatir, memakan mie hitam ini tidak akan membuat hitam mulut Anda. Warna hitam ini didapat dari tinta cumi-cumi. Selain itu restoran yang lain diantaranya adalah Shisaha House, Lazziz masakan Arab, Gecko Resto milik DJ Winky yang mengkhususkan makanan serba grilled dan masih banyak yang lainnya.

KFF terletak di Jalan Kemang Raya No. 19, Bangka, Kemang Prapatan, Jakarta Selatan. Untuk menjangkaunya dari terminal Blok M naik Kopaja 605A jurusan Blok M – Kemang – Ragunan, kemudian turun di KFF.